Sebagian besar masyarakat kita
sepertinya memang masih belum bisa membedakan antara ‘menabung’ dan
‘berinvestasi’. Bukankah keduanya sama-sama menyisihkan sebagian uang
untuk kepentingan keuangan di masa depan? Iya memang ada beberapa
perbedaan yang perlu Anda ketahui, misalnya perbedaan-perbedaan berikut:
Menabung | Investasi | |
Definisi | Kegiatan menyimpan uang untuk dapat digunakan sewaktu-waktu | Kegiatan menanam modal dengan harapan modal akan berkembang dan bertambah nilainya |
Tujuan | Untuk memenuhi kebutuhan keuangan jangka pendek | Untuk memenuhi kebutuhan keuangan jangka panjang |
Kemudahan Akses | Mudah dicairkan kapan saja | Tidak mudah dicairkan karena tidak dapat dicairkan sewaktu-waktu |
Risiko | Risiko kecil | Risiko besar dan risiko sebanding dengan return |
Interest/ Bunga | Kecil | Besar |
Bentuk/ Objek | uang | Deposito, saham, emas/ logam mulia lainnya, properti, reksadana, dan obligasi |
Fungsi | Berfungsi sebagai dana cadangan untuk berbagai keperluan pembiayaan jangka pendek | Berfungsi sebagai media untuk mengembangkan aset guna memenuhi tujuan keuangan jangka panjang. |
Kelemahan | -bunga kecil -uang tidak bisa berkembang -dikenai biaya administrasi tiap bulannya -tidak bisa mengambil tabungan dalam jumlah besar | -risiko besar -investasi saham berisiko merugi jika investor tidak ahli dalam berinvestasi -investasi emas tidak dapat diambil sewaktu-waktu |
Definisi
Menabung merupakan suatu kegiatan menyimpan sejumlah uang dengan jumlah tertentu dan dapat digunakan sewaktu-waktu.
Investasi adalah suatu kegiatan menanam
modal, termasuk uang, dengan harapan akan tumbuh pertambahan nilai di
kemudian hari dengan tujuan untuk mendapatkan penghasilan.
Tujuan
Kegiatan menabung dilakukan untuk tujuan
jangka panjang dan bisa digunakan sewaktu-waktu. Biasanya tabungan
dapat diambil dalam kurun waktu 3 tahun, misalnya ketika terjadi hal-hal
yang bersifat darurat, untuk keperluan liburan, dan lain sebagainya.
Kegiatan investasi biasanya dilakukan
untuk tujuan jangka panjang. Dengan berinvestasi, investor dapat
menikmati hasilnya minimal 5 tahun setelah berinvestasi, dan investasi
dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan jangka panjang seperti biaya
pendidikan anak dan lain sebagainya.
Kemudahan untuk Diakses
Dengan menabung, Anda tentunya akan
mendapatkan kemudahan untuk menerima uang tunai saat Anda membutuhkannya
karena memang tabungan dapat diambil kapan saja. Hanya saja ada batasan
jumlah uang yang dicairkan dan batas jumlah uang tunai yang dicairkan
berbeda untuk tiap bank.
Ketika Anda melakukan investasi, Anda
tidak bisa mengakses hasil investasi Anda sewaktu-waktu karena ada
ketentuan periode kapan Anda boleh menikmati hasil investasi Anda.
Risiko
Menabung identik dengan risiko kecil,
terlebih jika Anda menabung di bank. Dengan menabung di bank, risiko
akan kehilangan hasil tabungan tentunya sangat kecil. Demikian juga
risiko uang tabungan hilang akibat dicuri. Jikalaupun uang tabungan Anda
di bank hilang, Anda tentu akan mendapatkan ganti rugi dari pihak bank
sebagai bentuk tanggung jawab bank terhadap para customer-nya.
Investasi dalam bentuk apapun memang
identik dengan yang namanya risiko besar. Masih ada kemungkinan
investasi Anda hilang sebagian atau bahkan hilang total akibat suatu
hal. Misalnya, investasi dalam bentuk saham, bisa saja saham Anda hilang
akibat kalah investasi dengan para investor lainnya.
Interest/ Bunga
Anda bisa mendapatkan keuntungan
tambahan dari tabungan. Keuntungan tersebut berupa bunga tabungan. Hanya
saja bunga tabungan yang diterima tidaklah terlalu besar, bahkan lebih
rendah bila dibandingkan dengan keuntungan yang dihasilkan ketika Anda
berinvestasi.
Investasi tentunya memiliki potensi
keuntungan yang jauh lebih besar bila dibandingkan dengan tabungan
biasa. Investasi yang Anda tanam kemungkinan besar akan terus bertambah
nilainya dari waktu ke waktu. Tentu saja hal ini dapat menambah
pundi-pundi kekayaan Anda . Pundi-pundi kekayaan Anda tidak hanya berupa
nilai aset Anda saja, melainkan juga keuntungan dari hasil jual aset,
namun dengan syarat harga jualnya harus tinggi. Anda tentu ingat,
semakin besar potensi risiko sebuah investasi, tandanya semakin tinggi
pula potensi keuntungan atau kerugian yang didapat.
Bentuk
Bentuk tabungan umumnya berupa uang dan
dapat disimpan di bank atau tempat lainnya seperti celengan manual.
Masyarakat sekarang nampaknya lebih menyukai menyimpankan uang mereka di
bank karena selain lebih aman dari risiko kehilangan, pencurian dan
perampokan, menabung di bank juga akan membuahkan keuntungan berupa
bunga. Berbeda jika hanya menabung di rumah yang berisiko hilang atau
dicui/ diarampok.
Ada beberapa bentuk investasi yang
ditawarkan. Sebut saja investasi dalam bentuk logam mulia seperti emas,
investasi dalam bentuk properti (tanah, rumah, ruko, apartemen,
kos-kosan, dan bangunan-bangunan lainnya), atau investasi dalam bentuk
bisnis atau usaha. Ada juga investasi dalam bentuk saham, reksadana, dan
obligasi. Dari berbagai bentuk investasi ini, investasi kemudian
dibedakan menjadi dua jenis, yaitu investasi riil (nyata fisiknya) dan
investasi melalui aset keuangan (contohnya saham, reksadana, dan
obligasi).
Fungsi
Idealnya, tabungan dapat dijadikan
sebagai dana cadangan untuk berbagai keperluan pembiayaan jangka pendek.
Hal ini sesuai dengan kriteria tabungan yang begitu mudah dicairkan
kapan saja, sesuai dengan kebutuhan.
Investasi idealnya berperan sebagai
media untuk mengembangkan aset guna memenuhi tujuan keuangan jangka
panjang. Hasil dari investasi dapat dimanfaatkan untuk persiapan
kewajiban haji, dana cadangan di hari tua (dana pensiun), biaya
pendidikan anak, dan masih banyak contoh lainnya.
Transaksi
Objek yang digunakan dalam melakukan
kegiatan menabung ialah hanya berupa uang. Kemudian pihak yang melakukan
kegiatan menabung disebut penabung. Transaksi dalam kegiatan menabung
ini dilakukan di perbankan atau non-bank yang telah memenuhi kualifikasi
sebagai lembaga keuangan yang menerima simpanan dalam bentuk uang.
Lalu, hasil tabungan selain uang yang ditabung ialah berupa bunga
tabungan.
Investasi umumnya dilakukan baik di
pasar keuangan/ pasar saham maupun di pasar riil. Kemudian objek yang
digunakan untuk berinvestasi biasanya berupa aset, sedangkan uang hanya
memiliki peran sebagai alat untuk mengukur nilai aset yang
diinvestasikan. Kegiatan usaha dilakukan di pasar modal, bukan
perbankan.
Kelemahan
Menabung
- Keuntungan yang didapatkan dari kegiatan menabung terbilang kecil karena bunga yang dihasilkan kecil.
- Uang yang disimpan dalam bentuk tabungan tidak akan tumbuh nilainya. Anda hanya akan mendapatkan keuntungan tambahan hanya dari bunga, bukan nilai dari uang itu sendiri
- Penabung akan dikenai biaya administrasi tiap bulannya, dan biaya administrasi tiap bank berbeda. Besar-kecil biaya administrasi juga akan bergantung pada jenis tabungan.
- Penabung tidak bisa mengambil uang tabungan dalam jumlah banyak secara mendadak. Jika diambil lewat ATM, maksimal tabungan yang boleh ditarik adalah Rp. 5 juta atau 10 juta rupiah
Investasi
- keuntungan yang didapatkan dari kegiatan berinvestasi jauh lebih besar karena bunga saham deposito yang dihasilkan tentunya jauh lebih besar bila dibandingkan dengan bunga tabungan. Meski begitu, risiko yang dihadapi juga sangat besar. Jika kita tidak memiliki skill berinvestasi yang matang dan mumpumi, risiko untuk mengalami kerugian tentunya saja besar.
- Untuk jenis investasi saham, saham yang diinvestasikan memiliki risiko terbengkalai akibat investor sibuk mengerjakan urusan-urusan lain.
- Masih seputar investasi saham, saat potensi return pada point saham yang tinggi, investor masih bisa mengalami kerugian yang besar akibat ia memilih saham.
- Perusahaan tempat Anda menanamkan modal bisa saja berpotensi bangkrut dan ketika bangkrut, para investornya juga akan mengalami kerugian.
- Ketika perusahaan dalam posisi likuidasi, posisi para pemegang saham lebih rendah bila dibandingkan dengan kreditor.
- Khusus untuk jenis investasi deposito, bunga yang diterima oleh investor lebih rendah bila dibandingkan dengan keuntungan investasi-investasi lainnya.
- Untuk jenis investasi reksadana, para investor yang tidak mengelola reksadana secara langsung seringnya merasa kurang puas dengan hasil yang didapatkan. Kemudian, keuntungan yang didapat juga lebih sedikit bila dibandingkan dengan saham. Tak hanya itu, ada juga tambahan biaya untuk diberikan kepada pihak yang mengelola reksadana.
- Investasi dalam bentuk obligasi memiliki risiko tidak mampu membayar kupon obligasi. Perusahaan juga berpotensi tidak mampu mengembalikan besaran pokok obligasi.
- Masih seputar investasi dalam bentuk obligasi, investor berisiko mengalami Interest Rate Risk (Risiko Tingkat Suku Bunga). Dan, apabila pihak yang berhutang mengalami kebangkrutan, investor tidak mendapatkan keuntungan dari pengembalian hutang.
- Untuk investasi dalam bentuk emas, ada kemungkinan harga emas anjlok (sangat kecil kemungkinannya). Emas juga tidak bisa diandalkan untuk memberikan pendapatan secara rutin.
- Investasi berupa properti tentunya membutuhkan modal yang sangat besar untuk dapat membeli tanah, rumah, dan jenis bangunan lainnya. Selain itu, properti juga bukanlah jenis aset likuid karena sulit dijual sewaktu-waktu.
ModalKredit.com | sumber: https://finance.detik.com/perencanaan-keuangan/d-3479128/menabung-biasa-atau-menabung-di-asuransi
0 comments:
Post a Comment